Prasarana yang sudah tersedia, listrik, telepon dan kendaraan umum. Untuk meningkatkan akses dan kenyamanan bagi pengunjung, jalan menuju Situ Wanayasa telah dihotmix, penataan Gedung Kewedanaan menjadi sarana aktifitas kebudayaaan dan pembangunan sarana wisata berupa Guest House. Pada tahun 2007 Badan Pariwisata Kabupaten Purwakarta telah melakukan upaya penataan kawasan Situ Wanayasa, antara lain pembuatan gazebo, yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk tempat beristirahat sambil menikmati keindahan panorama Situ Wanayasa, selain itu pula telah dibuat juga jembatan semi permanen yang menghubungkan dari sisi ke pulau kecil yang terletak ditengah situ, sehingga kini pulau kecil yang berada ditengah situ dapat dicapai pengunjung dengan mudah, dimana dalam tahun yang sama telah dilakukan pula penataan taman ditengah Situ tersebut, antara lain penyediaan beberapa tempat duduk yang dapat dipakai pengunjung untuk bersantai.
Untuk sarana wisata air yang ada pada saat ini ( 7 unit sepeda air) belum dapat dioperasikan, pada saat ini sedang disusun regulasi/juknis untuk pengoperasian dan pengamanan sarana wisata iar tersebut.
Situ Wanayasa merupakan kawasan wisata yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena secara geografis pariwisata, terletak di antara Tangkuban Parahu, Ciater dan danau Jatiluhur
SEKELUMIT ASAL USUL WANAYASA PURWAKARTA
Yo kita mengenang dan mengulas kembali sejarah yang mungkin dari sebagian kita belum banyak yang tahu..mudah mudahan bermanfaat
Wanayasa adalah daerah yang tak terlepas dari sejarah Purwakarta.
Antara tahun 1819-1826 Pemerintahan Belanda melepaskan diri dari Pemerintahan Inggris yang ditandai dengan upaya pengembalian kewenangan dari para Bupati kepada Gubernur Jendral Van der Capellen. Dengan demikian Kabupaten Karawang dihidupkan kembali sekitar tahun 1820, meliputi wilayah tanah yang terletak di sebelah Timur kali Citarum/Cibeet dan sebelah Barat kali Cipunagara. Dalam hal ini kecuali Onder Distrik Gandasoli, sekarang Kecamatan Plered pada waktu itu termasuk Kabupaten Bandung.
Sebagai Bupati I Kabupaten Karawang yang dihidupkan kembali diangkat R.A.A. Surianata dari Bogor dengan gelar Dalem Santri yang kemudian memilih ibu kota Kabupaten di Wanayasa. Pada masa pemerintahan Bupati R.A. Suriawinata atau Dalem Sholawat, pada tahun 1830 ibu kota dipindahkan dari Wanayasa ke Sindangkasih, yang kemudian diberi nama “PURWAKARTA” yang artinya Purwa: permulaan, karta: ramai/hidup. Diresmikan berdasarkan besluit (surat keputusan) pemerintah kolonial tanggal 20 Juli 1831 nomor 2. (www.purwakarta.go.id)
Comentários:
Posting Komentar